Yogyakarta (21/10/2022) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id - Dengan latar belakang mahasiswa yang ada di Yogyakarta berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, untuk itu, perlu menjalin kedekatan dan merangkul mahasiswa dengan mengenalkan adat sopan santun dan aturan saat tinggal di Yogyakarta. Para warga baru yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dengan beragam latar belakang budaya, tidak harus serta merta menjadi orang Yogyakarta (Jawa), namun tetap bisa membawa unsur dan identitas budayanya sendiri untuk saling melengkapi dan membaur di dalam kerangka kehidupan bermasyarakat.

Sebagai upaya untuk mengenalkan Yogyakarta dengan keistimewaannya, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Paniradya Kaistimewan, menyambut para mahasiswa baru melalui penyelenggaran kegiatan Jogja Menyapa dengan tema “Jogja Ambuka Gapuraning Jagad” sebagai momentum yang tepat. Baik dari sisi sosial kemasyarakatan, pola perilaku kesantunan, keramahtamahan, seni, budaya, kuliner, serta berbagai hal yang menarik dan unik lainnya.

Dengan tema “Jogja Ambuka Gapuraning Jagad” yang mempunyai makna Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia, Yogyakarta dengan banyaknya potensi keistimewaan di dalamnya sebagai rumah kedua untuk setiap pendatang dalam mewujudkan impian dan harapan, Yogyakarta sebagai gerbang untuk mereka buka menuju perwujudan impian dan harapan, melalui kota pendidikan sebagai candradimuka, melalui kota budaya sebagai wadah pembentukan budi luhur dan melalui kota wisata untuk menjadi pusat perhatian.

"Dengan saling mengenal dan memahami, harapannya para warga baru (dalam hal ini para mahasiswa baru), bisa paham dan mengerti, mengenal lebih dekat, dan menjalin hubungan lebih dekat dan akrab. Sehingga proses akulturasi dan inkulturasi budaya antara para warga baru dengan masyarakat DIY berlangsung dengan tetap mengedepankan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang sudah tertanam sejak lama", jelas Aris Eko Nugroho selaku Paniradya Pati Kaistimewan saat membacakan laporannya. 

Adapun seremonial pembukaan Jogja Menyapa dilakukan dengan menekan sirine yang dilakukan Sekda DIY, Paniradya Pati Kaistimewan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, serta Kepala Biro Perekonomian Setda DIY. Hal ini sekaligus menandai peluncuran Logo Dana Keistimewaan, Maskor Pak Radji dan Lik Warti, serta Motif Batik Cahyaning Kaistimewan. Penyelenggaraan Jogja Menyapa yang memasuki tahun ke-3 ini juga menampilkan live performance Gendhing Cahyaning Kaistimewan, Gendhing Jogja Istimewa, Mars Jogja Istimewa, dan Jingle Jogjaku Istimewa. Agenda ditutup dengan penampilan band The Rain sebagai bintang tamu utama. (Aim)