Jamasan Pusaka atau disebut juga Siraman Pusaka, merupakan upacara rutin yang dilaksanakan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kata "siraman" maupun "jamasan" berasal dari bahasa Jawa, yang berarti memandikan atau membersihkan. Upacara ini diselenggarakan dalam rangka membersihkan benda-benda pusaka milik Keraton Ngayogyakarta.
Keraton Yogyakarta memiliki berbagai macam benda pusaka. Mulai dari tosan aji (senjata), kereta, bendera, perlengkapan berkuda, gamelan, vegetasi, serat (manuskrip), hingga benda-benda upacara maupun kelengkapan ruang tahta. Benda-benda ini dianggap sebagai pusaka berdasarkan asal usul atau perannya dalam suatu peristiwa bersejarah.
Jamasan Pusaka hingga saat ini terus dipertahankan dan dilaksanakan setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta. Upacara ini bertujuan untuk menghormati dan merawat pusaka-pusaka yang ada. Dengan dibersihkan secara teratur tiap tahun, maka segala tanda kerusakan dapat diketahui sejak dini sehingga dapat ditangani segera. Upacara Jamasan memiliki setidaknya dua aspek, teknis dan spiritual. Secara teknis bertujuan untuk merawat benda-benda warisan sejarah dan budaya, sedangkan secara spiritual merupakan sikap manusia Jawa dalam menyambut datangnya tahun baru Jawa.