Yogyakarta (13/04/2023) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id – Pemanfaatan Dana Keistimewaan tidak hanya berkaitan dengan seni budaya tradisional, namun juga sangat dimungkinkan digunakan untuk mendukung program lain yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat DIY. Salah satunya, Dana Keistimewaan digunakan untuk mendukung program inovatif Dinas Koperasi dan UKM DIY yaitu Inkubator Bisnis SiBakul Jogja.
Demi meningkatkan mutu usaha kecil menengah yang ada di Yogyakarta, Dinas Koperasi dan UKM DIY melaksanakan program Inkubator Bisnis. Program Inkubator Bisnis ini merupakan sebuah fasilitasi untuk pembinaan UMKM yang sudah tergabung di plaform SiBakul Jogja. “Program ini beda dengan pelatihan-pelatihan yang lain, di inkubator ini para UMKM mendapatkan lingkungan pembinaan yang lebih berkelanjutan dan terstruktur,” jelas Hana Fais Prabowo selaku Fungsional Pengembangan Kewirausahaan Ahli Muda Dinas Koperasi dan UKM DIY.
Lebih lanjut dikatakan Fais, program Inkubator Bisnis ini sudah dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY dimulai dari tahun 2018 dan setiap tahunnya juga selalu dilakukan evaluasi. Dalam program ini juga terdapat tahapan-tahapan, di mana ada jeda bagi peserta untuk mengimplementasikan materi ke dalam bisnisnya. “Dalam implementasinya, ada mentor-mentor khusus untuk mendampingi UKM guna mendapatkan progres yang baik,” tambahnya.
Konsultan PLUT Bidang SDM, Wahyu Trihatmojo mengungkapkan, pada dasarnya semua orang ketika memiliki usaha ingin banyak yang mengetahuinya dan juga untung. Dengan adanya program Inkubator Bisnis ini, pelaku UKM mendapatkan beberapa keuntungan, salah satunya yaitu usahanya dikelilingi oleh orang-orang yang selalu mendukung untuk terus berkembang (mentor). “Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi pelaku UKM yang ingin usahanya cepat bertumbuh dan berkembang,” tegasnya.
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mengatakan, sebagai lembaga perencana urusan keistimewaan, Paniradya Kaistimewan akan sangat mudah dan senang mengalokasikan anggaran Dana Keistimewaan, jika program inovasi yang dijalankan oleh OPD berjalan dengan baik. Selain itu, program tersebut tidak hanya dinikmati oleh kalangan ASN (OPD), tapi oleh masyarakat banyak. “Porgram Inkubator Bisnis ini mampu mendukung ekonomi masyarakat bahkan saat kondisi pandemi kemarin,” terang Aris.
Sementara itu, Sri Ratna Sari selaku UKM Pancal Bike Craft mengaku sangat beruntung telah mengikuti Inkubator Bisnis SiBakul Jogja. “Awalnya kami sama sekali tidak memiliki mindset sebagai seorang pebisnis, setelah mengikuti Inkubator Bisnis kami mempelajari banyak hal, mulai dari produksi, SDM, manajemen keuangan, manajemen penjualan, dan itu digodok selama 6 bulan,” tegasnya. (Aim)