Yogyakarta (04/10/2022) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id - Sumonar adalah Festival video mapping dan seni cahaya yang diselenggarakan sejak 2019. Festival ini diselenggarakan oleh JVMP (kolektif seniman visual dan media baru) yang berbasis di Yogyakarta. Selain sebagai ajang presentasi karya, festival ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku dan pecinta seni cahaya dari seluruh penjuru dunia. Untuk sebuah festival yang fokus di seni cahaya, Sumonar sejak 2019 telah melewati berbagai macam proses perubahan baik secara mikro dan makro.

Lintasan bercahaya Sumonar 2022 kembali digelar dengan mengusung tema "METAMORPHOLUX" sebagai perayaan seni cahaya akan bersinar pada tanggal 4 Oktober 2022 hingga 12 Oktober 2022 yang bertempat di Jogja National Museum dan Kawasan Nol Km Malioboro, Yogyakarta. Metamorpholux merupakan perpaduan dua kata dari "metamorphosis" yang berarti peralihan atau perubahan bentuk dari fase satu ke fase selanjutnya. Dan "lux" merupakan satuan dari pencahayaan dan daya pancar cahaya. Dengan Metamorpholux, memantabkan komitmen Sumonar untuk terus berkembang dan diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi seniman cahaya untuk tetap berkarya, beradaptasi dengan kondisi, dan menjadi lebih bercahaya dari sebelumnya. 

Dian Lakshmi selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY dalam laporannya mengungkapkan, yang terpenting dari kebudayaan adalah kegembiraan, satu hal yang dapat kami maknai pada sektor kebudayaan, bahwa cahaya selalu menjadi titik tuju pada saat semua menjadi gelap, cahaya menjadi latar belakang, cahaya menjadi titik temu. "Secara hikmah yang kami dapatkan yaitu cahaya dari festival Sumonar kali ini dapat mampu menerangi, mampu menggembirakan, mampu membahagiakan masyarakat", tambah Dian Lakshmi. 

Selanjutnya Dadang Rizki Ratman selaku Staff Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha KEMENPAREKRAF mengungkapkan dalam sambutannya, kami berharap kegiatan ini bisa memberikan 3 manfaat, yang pertama yaitu manfaat ekonomi seperti adanya transaksi jual beli barang dan jasa, manfaat yang kedua yaitu manfaat sosial budaya, dan yang terakhir adalah manfaat pelestarian lingkungan hidup. "Tentu kami dari KEMENPAREKRAF akan mengevaluasi bagaimana manfaat ekonomi, manfaat sosial budaya dan manfaat pelestarian lingkungan hidup, agar kami mempunyai indikator kemajuan untuk tahun ke depannya", jelasnya. 

Sumonar 2022 dengan tema Metamorpholux sebagai perayaan dan ruang baca perkembangan seni cahaya, kali ini melibatkan kurang lebih 40 seniman cahaya yang terdiri dari seniman instalasi cahaya, seniman motion, dan seniman video mapping. Dan lebih istimewanya lagi seniman yang berpartisipasi melalui pendaftaran karya (open call) dari beberapa daerah seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, dan Bali. Sumonar berharap pada penyelenggaraan berikutnya, dapat melibatkan lebih banyak seniman cahaya dari daerah dan negara lain. (Aim)