Yogyakarta (20/05/2024) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id - Pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Urusan Pertanahan untuk pertanian terpadu (integrated farming), kini dilaksanakan di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Sistem pertanian terpadu ini merupakan inovasi Paniradya Kaistimewan di sektor pertanian untuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Urusan Pertanahan tahun 2024.
Integrated farming merupakan sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan/pangan/hortikultura serta ternak dan perikanan untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam. "Melalui pertanian terintegrasi tanaman ternak dapat memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan hasil serta menghasilkan pangan beragam dan memperbaiki efesiensi penggunaan lahan," jelas Puji Winanti selaku Kepala Bidang Pertanahan.
Dikatakan, pada tahun 2024 ini sistem pertanian terpadu dilaksanakan di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. "Sistem pertanian terpadu ini dimaksudkan untuk optimalisasi tanah kas kalurahan pada tiga bidang tanah yaitu persil 31 seluas 2,6 hektare," jelas Puji. Tujuannya untuk memberdayakan 50 KK miskin atau 32 persen dari total 156 KK miskin di Kalurahan Glagaharjo, sehingga dapat memberikan efek nyata pada kesejahteraan masyrakat.
Persiapan pelaksanaan sistem pertanian terpadu di Glagaharjo dimulai dengan pengajuan proposal, RAB dan site plan kegiatan pertanian terpadu Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Urusan Pertanahan ke Paniradya Kaistimewan, pencairan anggaran pembiayaan, penyiapan bahan pembangunan kandang kambing sebanyak satu unit, serta penyiapan lahan, benih dan pupuk untuk budidaya tanaman cabai dan jagung.
Dikatakan, varietas cabai yang akan dibudidayakan di lahan tanah kas kalurahan adalah cabai rawit merah ori 212. Varietas cabai rawit ini memiliki keunggulan buahnya keras, tahan daya simpan, sangat cocok untuk pengiriman dan distribusi cabai jarak jauh, sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan maksimal bagi petani. "Rencananya di Kalurahan Glagaharjo akan ditanam 26 pack benih cabai rawit merah ori 212," jelasnya.
Selain itu, integrasi dengan peternakan kambing dapat memberikan dukungan pupuk alami bagi budidaya tanaman cabai dan jagung. Sedangkan varietas ternak yang akan dibudidayakan adalah kambing sapera yang merupakan persilangan antara kambing saanen dengan kambing peranakan etawa. Untuk pembibitan awal budidaya kambing ini dimulai dengan pengadaan pembuatan kandang kambing satu unit, pengadaan kambing saanen jantan satu ekor, dan pengadaan kambing sapera betina 16 ekor.
Budidaya kambing sapera dilakukan karena memiliki beberapa keuntungan dan dapat menghasilkan nilai tambah yang cukup besar seperti kualitas susu unggul, mudah berkembang biak, daya tahan luar biasa, postur tubuh lebih bagus dari pada peranakan etawa, dan harga kambing sapera relatif terjangkau. "Secara garis besar, sistem pertanian terpadu ini dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas sumber daya lahan, sumber daya manusia, dan faktor tumbuh lainnya," kata Puji.
Selain itu, sistem pertanian terpadu juga dapat memberikan beberapa keuntungan untuk pertanian yang berkelanjutan seperti aspek agronomi, yaitu peningkatan kapasitas tanah untuk berproduksi. Ke depan pertanian terpadu Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Urusan Pertanahan salah satu alternatifnya adalah sistem pertanian terpadu mina padi, yaitu cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan teknik budidaya padi dan budidaya ikan, yang dilakukan bersamaan di lahan sawah.
sumber : Kedaulatan Rakyat