Yogyakarta (30/11/2023) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id - Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul merupakan salah satu kalurahan yang sudah ditetapkan menjadi Desa Mandiri Budaya. Dengan ditetapkannya menjadi Desa Mandiri Budaya, Kalurahan Gilangharjo mendapatkan alokasi Dana Keistimewaan sebesar 1 M yang digunakan untuk berbagai macam kegiatan, salah satunya yaitu Rumah Produksi Keris. Awalnya sebelum Kalurahan Gilangharjo mendapatkan BKK Dana Keistimewaan, terdapat banyak seorang pandai besi untuk membuat alat pertanian, setelah mendapatkan alokasi Dana Keistimewaan para pandai besi diberikan pelatihan untuk menjadi seorang empu keris.
Lurah Gilangharjo, Pardiyono mengatakan setelah mendapatkan BKK Dana Keistimewaan kami langsung memilih pandai besi-pandai besi yang ada di Gilangharjo untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi pandai keris, setelah kami dibina akhirnya bisa memproduksi sebuah keris. "Tentu harapan kami para empu yang dilatih ini bisa melestarikan budaya yang adiluhung serta dapat memberikan kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian yang ada", tambahnya.
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mengungkapkan, BKK Dana Keistimewaan ini merupakan arahan dari Ngarsa Dalem yang berkaitan dengan 11 kebijakan strategis gubernur, dari 11 kebijakan ini terdapat salah satunya yaitu Kalurahan Mandiri Budaya. "Kalurahan Mandiri Budaya ini sebenarnya kesempatan bagi Bapak/Ibu lurah untuk berkreasi, untuk Kalurahan Gilangharjo ini mengambil langkah pembuatan keris, keris sendiri juga menjadi bagian yang kami perhatikan agar peminatnya tidak berkurang", jelas Aris.
Keberedaan Rumah Produksi Keris (besalen) yang ada di Kalurahan Gilangharjo merupakan satu-satunya besalen yang ada di Kabupaten Bantul. Besalen yang ada di Kalurahan Gilangharjo ini mendapatkan dukungan oleh semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. "Besalen ini awalnya merupakan sebuah kegelisahan saya dengan pak Lurah, kenapa ya di Bantul ini tidak ada besalen apa lagi Bantul pada zaman dulu merupakan cikal bakalnya kerajaan Mataram Islam, ini merupakan dasar bagi kami agar bisa membangkitkan kembali berkaitan dengan keris", ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto.
Sarjono Darmobrodjo selaku empu keris dari Kalurahan Gilangharjo mengatakan, pelatihan pembuatan keris yang berasal dari Dana Keistimewaan ini benar-benar sangat bermanfaat. "Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari masyarakat berkaitan dengan keris, ini membuktikan bahwa pembuatan keris sudah masuk ke dalam pembicaraan-pembicaraan masyarakat setempat", tambah Sarjono. (Aim)