Between Two Gates berlokasi di Kelurahan Purbayan, Kotagede, istilah nama tempat ini berasal oleh Tim Peniliti dari Jurusan Teknik Arsitektur UGM pada tahun 1986. Dalam bahasa Indonesia diartikan "Di Antara Dua Gerbang". Bentuk dan tata ruang dari rumah-rumah tradisional Jawa yang terdapat di Between Two Gates ini tetap dipertahankan keasliannya hingga saat ini dan menjadi bagian dari museum hidup (Living Museum) Kotagede.
Between Two Gates merupakan lingkungan terkecil dari permukiman yang bersifat semi tertutup karena diapit dua gerbang pada kedua ujungnya. Satuan lingkungan ini terbentuk dari sejumlah Joglo yang terdiri atas dalem dan pendhapa yang berjajar dalam satu deret. Rumah yang berderet saling berhadapan utara-selatan dan terpisahkan oleh lorong sempit. Uniknya rumah yang saling berhadapan adalah milik satu orang. Rumah induk berada di sisi utara menghadap ke selatan.
Lorong-lorong sempit antar rumah yang berada di area Between Two Gates ternyata juga memiliki fungsi sosial yang cukup unik. Di lokasi ini terdapat sistem kekerabatan yang kuat tercermin melalui ruang-ruang interaksi sepanjang lorong. Kawasan pemukiman Between Two Gates ini membuka akses interaksi melalui jalan Rukunan. Bentuk kerukunan lainnya juga ditandai dengan dibuatnya tempat duduk berbentuk berundak dari beton di samping atau depan rumah. (Aim)
Sumber : budaya.jogjaprov.go.id