Yogyakarta (19/10/2022) paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id - Batik adalah Indonesia, dan The World City Of Batik adalah Yogyakarta. Tentunya kita patut bangga, atas respon dunia terhadap batik Indonesia. Batik-pun sudah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pencanangan batik Indonesia sebagai "masterpiece of oral and intangible of humanity" oleh UNESCO pada bulan Oktober 2009, merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadapa eksistensi batik, selaras dengan nilai pentingnya bagi peradaban Nusantara.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang pada hal ini diwakilkan oleh Sekretaris Daerah DIY melalui sambutannya pada kegiatan Festival Batik 2022, yang digelar di Jogja Expo Center, Bantul, Yogyakarta (19/10) pagi. Kadarmanta Baskara Aji selaku Sekretaris Daerah DIY melanjutkan bahwa, atas penghargaan predikat Jogja Kota Batik Dunia yang diberikan oleh World Craft Council (WCC), hendaknya juga dimanfaatkan sebagai bentuk penyadaran akan arti pentingnya budaya Indonesia Baru. 

"Festival Batik 2022 juga dapat dijadikan pemberhentian sejenak, guna melakukan perenungan atas jati diri kita sebagai bangsa, sudahkah kekayaan budaya yang diwariskan oeh leluhur itu dapat kita lestarikan dan kembangkan bagi kesejahteraan masyarakat kita", jelas Aji. "Hendaknya kita selalu berusaha meningkatkan kualitas seni batik, menghidup-hidupkan Seni Batik Motif Yogyakarta, sekaligus mengukuhkan eksistensi Yogyakarta sebagai kota budaya yang sejahtera dan bermartabat", tambahnya. 

Syam Arjayanti selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mengungkapkan dalam laporannya bahwa, "maksud dan tujuan dari agenda ini yakni guna mengembangkan kompetensi industri kecil menengah batik dan turunannya, melestarikan budaya khususnya batik, kemudian mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia serta mempromosikan batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta dan batik Nusantara", imbuh Arjayanti. Adapun tema Festival Batik 2022 ini yaitu "Jagaddhita" Batik Jogja Istimewa Mendunia. 

Pameran Festival Batik 2022 digelar sejak 19-23 Oktober 2022 di JEC. Pameran tersebut menghadirkan sebanyak 170 stand yang tidak hanya diikuti oleh IKM batik dari DIY tetapi juga IKM batik dari luar DIY, seperti Provinsi Jawa timur, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Selatan, Kabupaten Magelang, Semarang, Sukoharjo, Klaten, Surabaya serta Disperindag Kabupaten Grobogan dan Rembang. Pameran Festival Batik 2022 ini juga diramaikan oleh partisipasi dari sekolah-sekolah yang ada di DIY.

Adapun terbuka untuk umum, masyarakat dapat mengunjungi pameran Festival Batik 2022 mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Pada pameran tersebut, dihadirkan pula 5 booth spesial yang diisi oleh Anjungan Kraton (Batik Kraton Ngayogjokarto), Anjungan Puro Pakualaman (Batik Puro Pakualaman), Anjungan Tugu (Balai Besar Standardisasi Kerajinan dan Batik Yogyakarta), Anjungan Tamansari (Batik dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta), dan Anjungan Kandang Menjangan (Batik Nitik). (Aim)